Sebuah kisah nyata yang penuh hikmah yang mengajarkan kita tentang
kebenaran islam dan pentingnya bagi pemuda muslim untuk menuntuk ilmu dan
lain-lain.
Kisah ini memiliki beberapa versi bisa jadi karena hal tersebut
memang pernah terjadi beberapa kali, di antaranya ada riwayat yang mengatakan
bahwa kisah ini terjadi pada zaman Sy. Ali bin Abi thalib saat ada yahudi
bertanya pada beliau, ada juga riwayat yang mengatakan terjadinya pada zaman
Thabi’in, bahkan ada cerita yang banyak menyebar bahwasannya itu terjadi di
negara Paman Sam antara seorang pemuda pelajar asal arab yang ditanya oleh
seoang pendeta.
Saya akan menceritakan kembali dengan versi yang terdekat dimana
ada seorang pemuda muslim yang berdebat dengan pemuka orang non-muslim untuk
menunjukkan mana diantara kedua yang benan dan otentik, di mulai dari pendeta
yang memberi beberapa soal:
Seorang pemuda arab yang menimba ilmu di amerika baru saja
menyelesaikan bangku kuliahnya di amerika, ketika berada di amerika ia berkenalan
dengan salah seorang Nasrani, hubungan mereka semakin akrab dengan harapan
semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk islam, pada suatu hari mereka berdua
berjalan di perkampungan dan melintas di dekat sebuah gereja, temannya meminta
agar ia turut masuk ke dalam gereja, semula ia keberatan namun karena terus di desak
dia memenuhi permintaannya masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku
dengan hening sebagaimana kebiasaan mereka, ketika pendeta masuk mereka
serentak berdiri untuk memberikan penghormatan, di saat itu pendeta merasa
janggal ketika melihat kepada para hadirin, dan berkata “di tengah kita ada
seorang muslim, aku harap ia keluar dari sini” pemuda arab itu tidak
bergeming dari tempatnya, pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu
berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya, sampai akhirnya
pendeta itu berkata “aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin
keselamatannya” akhirnya pemuda ini beranjak keluar, di ambang pintu ia
bertanya kepada pendeta “bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim” pendeta
itu menjawab “dari tanda yang terdapat di wajahmu” kemudian ia beranjak
hendak keluar, tapi sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan
mengajukan beberapa pertanyaan dengan tujuan untuk memojokkan pemuda tersebut
dan sekaligus mengokohkan agamanya serta menyalahkan islam, pemuda muslim
itupun menerima tantangan debat tersebut, pendeta berkata “aku akan
mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat”
:
1. Sebutkan satu yang tiada duanya
2. dua yang tiada tiganya
3. tiga yang tiada empatnya
4. empat yang tiada limanya
5. lima yang tiada enamnya
6. enam yang tiada tujuhnya
7. tujuh yang tiada delapannya
8. delapan yang tiada sembilannya
9. sembilan yang tiada sepuluhnya
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh
11. sebelas yang tiada dua belasnya
12. dua belas yang tiada tiga belasnya
13. tiga belas yang tiada empat belasnya
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-
kainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan
ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan
api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan
batu dan siapakah yang terpelihara dari ibatu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting
mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di
bawah sinaran matahari?”
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu membaca Basmalah dan
yakin bahwa Allah SWT akan memberi pertolongan kepada agamanya:
1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT
berfirman:
“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran
kami).” (Al-Isra’: 12).
3. Tiga yang
tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir
menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan
kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang
tiada limanya adalah Kitab-kitab yang Allah SWT turunkan kepada Rasulnya
Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT
menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang
tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis Allah SWT berfirman: “Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang”. (Al-Mulk:
3).
8. Delapan yang
tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT
berfirman,”Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada
hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka.”
(Al-Haqqah: 17).
9. Sembilan
yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa: tongkat,
tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan
belalang dan *
10. Sesuatu
yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman: “Barangsiapa
yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat”. (Al-An’am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara
Nabi Yusuf
12. Dua belas
yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman
Allah: “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami
berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya
dua belas mata air” (Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas
yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan
ibunya.
14. Adapun
sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh, Allah SWT
berfirman: “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing”.
(At-Takwir: 18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus
AS.
16. Mereka yang
berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika
mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi
berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia
dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,”
tak ada cercaan terhadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata: “Aku akan
memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”
17. Sesuatu
yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai Allah SWT
berfirman: “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai”
(Luqman: 19).
18. Makhluk
yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk
yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal
dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai
api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).
20. Makhluk
yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah
tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi
(penghuni gua).
21. Sesuatu
yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana
firman Allah SWT: “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar”
(Yusuf: 28).
22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai
30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah
sinaran matahari, maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun
adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam
hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda
muslim tersebut, kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi, namun ia
mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan
saja, permintaan ini disetujui oleh pendeta.
Pemuda ini berkata “APAKAH KUNCI SURGA ITU?” mendengar
pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan
rona wajahnya pun berubah, ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya namun
hasilnya nihil, orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar
menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya
dan semuanya ia jawab sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda
tidak mampu menjawabnya! “
Pendeta
tersebut berkata “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut,
namun aku takut kalian marah “
Mereka menjawab
“kami akan jamin keselamatan anda”
Pendeta berkata
“jawabannya adalah: ASHADU AN LA ILAHA ILLALLAH WA ANNA MUHAMMADAR
RASULULLAH”
Gereja terasa hening lalu perlahan satu persatu terdengar suara
yang bergema menyebut Syahadat dari lisan pendeta dan orang-orang yang
hadir di gereja itu, dan mereka pun memeluk agama islam.